Sabtu, 21 November 2015

MERAIH ASA DI UJUNG SENJA



Antologi cerpen hasil event tema "Meraih Asa"
========================

Judul : Meraih Asa di Ujung Senja
Penulis : Jayanti Ayu Lestari, Yoza Fitriadi, Irfan Rizky, dkk.
Editor : Selly Anggraeni
Desain Layout : IsyKarima Crew
Desain Cover : DroFT
ISBN : 978-602-6780-16-4
Tebal buku : iv + 278 halaman 13 x 19 cm
=========================

-Harga :
  • Rp. 53.000,- (Khusus Kontributor)* 
  •  Rp. 55.000,- (Non Kontributor)*
**Belum termasuk ongkir.

-Ongkos kirim
  • 1 eks. buku: 15.000,- 
  •  2-3 eks buku: 20.000,- 
  •  3-5 eks. buku: 25.000,- 
  •  >5 eks. buku: Menyesuaikan

Note: Pembelian minimal 2 eks. buku, akan kami beri 5 e-book gratis yang akan kami kirim melalui email pemesan.
========================
 
Format Pemesanan:
Meraih Asa di Ujung Senja#Nama Lengkap#Alamat Lengkap+ kode pos#Jumlah#No. HP. Kirim ke 0856 432 76467
atau Silakan Inbox kami
========================

Para Kontributor:
Jayanti Ayu Lestari - Yoza Fitriadi - Irfan Rizky - Jayanti Ayu Lestari - Yoza Fitriadi - Irfan Rizky - Annisa Auliarahmah - Fitri Nur Hijrahtun - Halida Ariani - Rima Eka Juliarti - Syifa An-Nabila - Amelia Catur Paramitha - A.A. Manik Purnama Dewi - Muh. Aldy Jabir - Suryanti - Hesti Putri Utami - Desy Nur Rochmah - Habibah Syarifah - Wahyu Oktivia Widiasari - Rudin Hartanto - Hermi Nurwulan - Aniza N Hartant0 - Sriweni - Mazroatul Khusni - Nina Desyana Farikhah - Rina Ariska - Herlin Marista - Akhlaqul Karimah
=========================

Sinopsis:
“Jika aku gagal 100 kali maka aku akan tetap mencobanya 101 kali, 102 kali atau bahkan lebih. Jika aku tetap jatuh saat itu,  maka aku akan bangun lebih baik lagi dari pada itu.” Nia tak dapat menyembunyikan keoptimisannya itu, ia begitu percaya diri dengan segala kekurangannya.
            Ibu, cahayaku. Bagaimana mungkin aku dapat berpaling darimu? Saat segala cintamu kau berikan untukku. Aku bersyukur pada-Nya, telah terlahir dari wanita tangguh sepertimu. Jika itu bukan Ibu, mungkin saja aku rapuh untuk bertahan dan terlalu lemah untuk tetap berdiri disini. Ibu, tetaplah seperti ini sampai nanti. Aku masih akan menantikan banyak cinta dan kebahagiaan yang kau berikan, dan aku pun akan memberikan cintaku yang berharga ini padamu, walau pun aku tak mempunyai sesuatu yang patut dibanggakan tapi kumohon, kau dapat menerima kekuranganku ini sebagai putrimu.
            Sungguh perasaan tulus dari gadis yang polos itu, ia tuangkan dalam bentuk kata yang indah. Ibunya pun  tak kuasa menahan air mata yang lagi-lagi menggumpal di pelupuk matanya.
            “Terima kasih Tuhan, Kau telah mengizinkanku untuk memilikinya.”


Load disqus comments

0 komentar