Antologi cerpen hasil event tema "Meraih Asa"
========================
========================
Judul : Meraih Asa di Ujung Senja
Penulis : Jayanti Ayu Lestari, Yoza Fitriadi, Irfan Rizky, dkk.
Editor : Selly Anggraeni
Desain Layout : IsyKarima Crew
Desain Cover : DroFT
ISBN : 978-602-6780-16-4
Tebal
buku : iv + 278 halaman 13 x 19 cm
=========================
=========================
-Harga :
- Rp. 53.000,- (Khusus Kontributor)*
- Rp. 55.000,- (Non Kontributor)*
**Belum termasuk ongkir.
-Ongkos
kirim:
- 1 eks. buku: 15.000,-
- 2-3 eks buku: 20.000,-
- 3-5 eks. buku: 25.000,-
- >5 eks. buku: Menyesuaikan
Note:
Pembelian minimal 2 eks. buku, akan kami beri 5 e-book gratis yang akan kami
kirim melalui email pemesan.
========================
Format
Pemesanan:
Meraih
Asa di Ujung Senja#Nama Lengkap#Alamat Lengkap+ kode pos#Jumlah#No. HP. Kirim
ke 0856 432 76467
atau Silakan Inbox kami
atau Silakan Inbox kami
========================
Para
Kontributor:
Jayanti Ayu
Lestari - Yoza Fitriadi - Irfan Rizky - Jayanti Ayu
Lestari - Yoza Fitriadi - Irfan Rizky - Annisa
Auliarahmah - Fitri Nur Hijrahtun - Halida Ariani - Rima Eka
Juliarti - Syifa An-Nabila - Amelia Catur Paramitha - A.A. Manik
Purnama Dewi - Muh. Aldy Jabir - Suryanti - Hesti Putri Utami -
Desy Nur Rochmah - Habibah Syarifah - Wahyu Oktivia Widiasari -
Rudin Hartanto - Hermi Nurwulan - Aniza N Hartant0 -
Sriweni - Mazroatul Khusni - Nina Desyana Farikhah - Rina
Ariska - Herlin Marista - Akhlaqul Karimah
=========================
Sinopsis:
“Jika aku gagal 100 kali maka aku akan tetap
mencobanya 101 kali, 102 kali atau bahkan lebih. Jika aku tetap jatuh saat itu,
maka aku akan bangun lebih baik lagi dari pada itu.” Nia tak dapat menyembunyikan keoptimisannya itu, ia
begitu percaya diri dengan segala kekurangannya.
Ibu,
cahayaku. Bagaimana mungkin aku dapat berpaling darimu? Saat segala cintamu kau
berikan untukku. Aku bersyukur pada-Nya, telah terlahir dari wanita tangguh sepertimu.
Jika itu bukan Ibu, mungkin saja aku rapuh untuk bertahan dan terlalu lemah
untuk tetap berdiri disini. Ibu, tetaplah seperti ini sampai nanti. Aku masih
akan menantikan banyak cinta dan kebahagiaan yang kau berikan, dan aku pun akan
memberikan cintaku yang berharga ini padamu, walau pun aku tak mempunyai
sesuatu yang patut dibanggakan tapi kumohon, kau dapat menerima kekuranganku
ini sebagai putrimu.
Sungguh
perasaan tulus dari gadis yang polos itu, ia tuangkan dalam bentuk kata yang
indah. Ibunya pun tak kuasa menahan air mata yang lagi-lagi menggumpal di
pelupuk matanya.
“Terima kasih Tuhan, Kau telah mengizinkanku untuk memilikinya.”
0 komentar