Antologi cerpen hasil event tema "Merangkum Masa Lalu".
========================
Judul : Kupu-Kupu Kuning
Penulis : Mazroatul Khusni, Nurjannah, Umairah, dkk.
Editor : Diffic Nian Insyafiah
Desain Layout : IsyKarima Crew
Desain Cover : DroFT
ISBN : (Dalam proses)
Tebal buku : 175 halaman 13 x 19 cm
=========================
- Harga :
- Rp. 44.000,- (Khusus Kontributor)*
- Rp. 46.000,- (Non Kontributor)*
*Belum termasuk ongkir.
-Ongkos kirim:
- 1 eks. buku: 15.000,-
- 2-3 eks buku: 20.000,-
- 3-5 eks. buku: 25.000,-
- >5 eks. buku: Menyesuaikan
Note:
Pembelian minimal 2 eks. buku, akan kami beri 5 e-book gratis yang akan
kami kirim melalui email pemesan.(tulis nama email ketika order)
========================
Format
Pemesanan:
Kupu-Kupu Kuning#Nama Lengkap#Alamat Lengkap+ kode pos#No. HP#Jumlah pesanan.
Kirim ke 0856 432 76467 atau Silakan Inbox kami
========================
Kupu-Kupu Kuning#Nama Lengkap#Alamat Lengkap+ kode pos#No. HP#Jumlah pesanan.
Kirim ke 0856 432 76467 atau Silakan Inbox kami
========================
Para
Kontributor:
Fat Halida - Noviyanti - Muhammad Trisyan Viky Nugraha - Ines J.S. - Mazroatul Khusni - Agung Adi Pratama - Yerlita El Gihart - Mut Mainah - Fithra Malvarinda - Alief Akbar - Ratifa Mazari - Kartini - Selta Utary - Nasa'ul Alfiah Septiana - Usraeda - Nurjannah - Muhammad Gusri - Margi Santoso - Umairah - Sri Rahmadani - Andy]i Fitry Ramadani
Sinopsis :
Semburat
cahaya matahari pagi menambah magis suasana. Menelisik sela-sela dedaunan pohon
cemara. Cahaya itu seolah menggantung di atas barisan nisan. Aku tersenyum,
bukan menatap ribuan larik cahaya memsona, lebih karena menatap kupu-kupu
kuning yang memnuhi pemakaman, sudut-sudut kita, pohon-pohon cemara. Kupu-kupu
itulah yang disebut raja. Kupu-kupu itu hanya datang sekali setahun ke kota
ini. Terbang. Membuat anak-anak berlarian mengejarnya. Membuat pasangan
berpelukan mesrah melihatnya. Atau sekedar membuat penziarah pemakam, seperti
aku, menghela napas lega.
Kupu-kupu itulah jiwa-jiwa yang kembali. Sepanjang hari terbang tanpa takut,
memanjakan mata penduduk kota. Entah dari mana datangnya. Da sore hari, persis
ketika senja membungkus bibir pantai, kupu-kupu itu kembali ke hutan cemara
tepi danau yang berada dekat kota. Lenyap. Selalu begitu, beratus-ratus tahun.
Tidak pernah ingkar memenuhi janji setianya, selalu datang seharu setiap tahun.
0 komentar